»

23 February 2012

Aku Ini Binatang Jalang!!


Salam malam Jumaat buat semua pembaca blog JR.

Ketika sedang menaip ni, JR baru habis mengemas-ngemas bilik. Sebenarnya JR nak mencari sesuatu, tapi benda lain pula yang terjumpa. Benda antik!!

Tak sangka pula JR terjumpa sebuah buku puisi bertulis tangan. Korang tau puisi siapa di dalamnya? Puisi ciptaan JR lah!

Sebenarnya masa sekolah dulu JR sangat suka berpuisi. Hingga JR ada  antalogi puisi sendiri bertulis tangan yang JR baru jumpa tu.

Bila baca sajak-sajak lama JR tu rasa nak tergelak pula. Rasa heran pula dari mana datangnya idea-idea dengan bahasa-bahasa simbolik dan berbunga itu boleh keluar dari kepala otak JR ketika itu? Agaknya itu zaman tengah menggatal, zaman tengah bercinta, zaman patah hati, lalu banyaklah idea cintan-cintan menerjah masuk dalam minda.

Sekarang ni bukan saja JR tak pernah tulis sajak lagi (kerana dah hilang skill menulis gaya puitis), tapi jika ada orang bersajak pun jarang-jarang baca..

Masa JR tengah suka berpuisi dulu, JR suka baca puisi-puisi pengarang Malaysia dan Indonesia. Antara puisi yang JR paling suka baca ialah sebuah sajak bertajuk Aku:


Aku

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak sorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Sajak ini bukan sajak ciptaan JR, tapi JR sangat tertarik dengan lenggang lenggok bahasanya hingga pernahlah juga terjerit-jerit JR membacanya dalam pertandingan membaca puisi di sekolah.

Apa yang menariknya tentang sajak ini? Antara yang menarik bagi JR ketika itu ialah perkataan 'aku ini binatang jalang'. Ketika itu JR berpikir: berani sungguh penulis sajak ni mengaku dirinya binatang jalang? Tak ramai orang di dunia ini yang berani mengaku dia seperti binatang jalang, dia yang terburuk, dia yang paling celaka dan jahanam? Siapa berani mengutuk dirinya sendiri?

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikEKgHuwJDpgrwKODfpIhSZZAHTVzT97iDOjeNcsEG-Fao7uV9CIw00235IVjMiljqSjH5Ee2Rf8rlIkj1dXVEZ3QMp0nT7bXrCf0FsQFm_eftrvwZ6BwrZhyphenhypheny4bnU7K2rPtcj9xiUxE0/s1600/CHAIRIL.jpg

Semua kita cuma suka kata kitalah yang paling hebat, kitalah yang paling hensem, kitalah yang paling cantik, kitalah yang paling.....(semuanya yang baik-baik belaka). Tapi penulis sajak ini berani mengaku dialah binatang jalang, berani mengkritik dirinya sendiri, itulah yang buat JR salute padanya ketika itu.

Satu lagi yang JR suka tentang sajak ini ialah semangat juang penulisnya yang tak mau menyerah kalah, biarpun terluka, seperti katanya:

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Korang tau siapa penulis sajak ini? Kepada  yang terlupa, penulis sajak ini ialah Chairil Anwar dari Indonesia. Korang tau bila sajak ni dihasilkan? Ia dihasilkan pada tahun 1943, hampir 70 tahun dulu...Ketika sajak ini dihasilkan pasti atuk dan nenek korang pun barangkali belum ada lagi di dunia ini, tapi JR masih suka dengan bait-bait puisi yang keras dan penuh bersemangat itu hingga kini...

2 comments:

  1. wah..puitis la sajak tu..cik ni pminat sajak..kalo dlu mse skola rendah suke kumpul sajak2 dlm akhbar..hehe

    ReplyDelete
  2. Chairil Anwar tu idola Deru Ombak, selain dia Saya juga pemuja puisi Dan prosa khairil Gibran..

    A. Samad said sudah tentunya .. Osman Awang juga, yang seangkatan dgn arwah abah saya.

    Ramai lagi..

    ReplyDelete

Tak kan baca ajer..? Komen la sikit....